Kamis, 13 Agustus 2015

Kebaya the Symbolic of Indonesia's Woman Custom



    In many parts of indonesia, the kebaya is seen as a strong nationalistic symbol and has been strongly supported as a symbol of identity for indonesian women by prominent figures throughout the nation's history.
 

   Recently, this indonesian dress has become recognized internationally as it is used as the uniform for flight attendance (stewardesses) on singapore airlines, malaysia airlines, and garuda indonesia.

It's okay if other countries wear this costume as their stewardesses' uniform as long as they don't claim it as their own costume and it'll be much better if they promote our costume. indonesian people must protect this traditional costume from other countries who would take or steal the ownership of this original costume from indonesia.

Kebaya for Muslimah
Kebaya Modern Style
     ms.kartini has taught indonesian women to wear kebaya. but, everyone must adjust their kebaya according to their own background. for example, the women who wear hijab, should not wear the transparent one because it against the law of islam religion.


Ferry Sunarto
  As the famous designer from Indonesia, Ferry Sunarto said that, "We must make something out of the box. who says that kebaya only fits with batik? we can make dresses or anything that make kebaya can be use by everyone". Elok Rege Napio also said that, "Our culture has many varieties of fashion that can be explored by anyone".
Elok Rege Napio

    From the opinions above, we can conclude that kebaya is expensive enough because we have to make it as the users' request and the materials are also expensive.

    The only way to protect our culture as the young generation is by using kebaya especially on the big days (ex: independence day) and we have to think about the new designs that can make people think, "Kebaya is not old-fashioned".

Minggu, 08 Maret 2015

HYDRAULIC SYSTEM FOR SHOWROOM



   Hallo readers ! 
   Di Semester 2 ini, Turfa' mendapatkan projek fisika mengenai  penerapan hukum dasar fluida statis, dalam hal ini mengenai penerapan hukum pascal yang menyangkut sistem hidrolik. Sistem hidrolik dalam sehari-hari dapat kita temui pada dongkrak hidrolik dan mesin hidrolik pengangkat mobil.
 
 Tiap kelompok diberi tugas untuk membuat suatu karya yang mempergunakan sistem hidrolik, tiap kelompok pun memperlihatkan kreativitas mereka masing-masing. Mayoritas tiap kelompok membuat jembatan atau lift. 
   Sedangkan kelompok Turfa' memilih untuk membuat Showroom, dimana kami menerapkan sistem hidrolik untuk membuka dan menutup pintu gerbang showroom, dan memajukan dan memundurkan sebuah mobil yang ada di Showroom tersebut. Dengan bahan utama yaitu 4 suntikan, 2 selang kecil transparan, beberapa batang tusuk sate, dan stik es krim.
Indah, Dewi, Turfa', Apong, Aurel.
   Kelompok Turfa' terdiri atas Afifah Fitriany Anwar (Apong), Aurel Widya Ningsih (Aurel), Herawati Dewi (Dewi), Indah Dian (Indah), dan Turfa' Selmi Abdi Qanitan (Turfa'). Awalnya kami ingin membuat semacam fortune teller yang dapat menggeleng dan menggagukan kepalanya karena kami terinspirasi dari sebuah blog yang memperlihatkan penerapan sistem hidrolik.
   You never know until you try. Jadi kami pun mencoba untuk membuat fortune teller tersebut, namun ekspektasi tak selamanya sesuai dengan realita, selain kurangnya informasi mendetail mengenai pembuat fortune teller tersebut, membuat kami bingung untuk membuat apa selanjutnya. Berdasarkan pengalaman membuat fortune teller tersebut, Turfa' membuat design toko kue, yang dimana pintu toko kue tersebut akan terbuka, dan latar dari toko kue dapat berubah dari malam menjadi  siang.
   Namun ternyata, kami terlalu sukar untuk membuat toko kue tersebut, karena pintu yang kami buat terlalu besar dan tidak mungkin bisa untuk membuat toko kue karena terhalang oleh suntikan yang kami pakai. Rasa kecewa pasti ada, karena apa yang diinginkan tidak sesuai. Kita terus memikirkan kira-kira apa yang cocok untuk kami buat, dan akhirnya kami mendapat ide untuk membuat showroom, melihat dari pintu gerbang yang lebar dan ada mobil-mobilan yang tak terpakai.
 
Dari sana kami pun membuat showroom, memang sulit untuk membuatnya, terutama saat membuka pintu gerbang, karena kami harus membuat sejenis engsel agar gerbang tersebut dapat terbuka. Dan selang yang sering bocor atau terlepas dari suntikan.
   Usaha tidak akan mengkhianati hasil. Kami akhirnya menyelesaikan dengan sempurna showroom kami, di hari itu juga kamipun mengumpulkan projek kami, dan mendapatkan nilai yang sempurnya.
    Projek fisika ini, selain membuat Turfa' belajar tentang penerapan sistem hidrolik, Turfa' juga belajar bagaimana kebersamaan dan mengkoordinator teman-teman agar dapat bekerja sama dengan baik. 

Senin, 02 Februari 2015

TEORI GUJARAT

   Beberapa hari yang lalu, saya sedang mempelajari tentang sejarah masuknya Islam. Ternyata ada berbagai teori yang mengatakan asal-usul bagaimana agama Islam masuk ke Indonesia, ada 3 teori yang terkenal yaitu teori Arab, teori Persia, dan teori Gujarat.
   Setelah memahami ketiga teori tersebut, yang pastinya berbeda, saya lebih tertarik dengan teori Gujarat, karena saya rasa apabila teori ini cukup memuaskan dan lebih real.
 
Snouck Hurgronje
   Teori Gujarat ini dikemukakan oleh para sarjana Belanda, salah satunya Snouck Hurgronje yang mengembangkan teori ini. Para pedagang Gujarat ini berasal dari anak benua India, asal-muasal dari daerah Gujarat dan Malabar. Orang-orang Arab yang bermazhab syafi'i bermigrasi dan menetap di India. Kemudian Islam berpijak kokoh di beberapa kota pelabuhan anak benua India, banyak yang menjadi pedagang perantara dalam perdagangan Timur Tengah dan datang ke Indonesia.
   Beberapa hari yang lalu, saya sedang mempelajari tentang sejarah masuknya Islam. Ternyata ada berbagai teori yang mengatakan asal-usul bagaimana agama Islam masuk ke Indonesia, ada 3 teori yang terkenal yaitu teori Arab, teori Persia, dan teori Gujarat.
   Setelah memahami ketiga teori tersebut, yang pastinya berbeda, saya lebih tertarik dengan teori Gujarat, karena saya rasa apabila teori ini cukup memuaskan dan lebih real.
   Teori Gujarat ini dikemukakan oleh para sarjana Belanda, salah satunya Snouck Hurgronje yang mengembangkan teori ini. Para pedagang Gujarat ini berasal dari anak benua India, asal-muasal dari daerah Gujarat dan Malabar. Orang-orang Arab yang bermazhab syafi'i bermigrasi dan menetap di India. Kemudian Islam berpijak kokoh di beberapa kota pelabuhan anak benua India, banyak yang menjadi pedagang perantara dalam perdagangan Timur Tengah dan datang ke Indonesia.
   Jadi teori Gujarat ini adalah teori dimana masuknya Islam ke Indonesia melalui para pedagang yang berlayar dari Gujarat ke Indonesia. Para pedagang yang beragama Islam, melakukan transaksi dengan warga Indonesia. Kemudian terjadi akulturasi, dimana warga Indonesia merasa tertarik dan pedagang Gujarat mengajarkan Islam kepada mereka. Dan akhirnya  agama Islam tersebar dan dapat diterima oleh warga Indonesia.
   Fakta-fakta apabila teori Gujarat ini benar dapat ditemukan pada batu nisan yang terdapat di Pasai, salah satunya batu nisan yang terdapat di makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik dan juga terdapat di Jawa Timur, ternyata sama bentuknya dengan batu nisan yang terdapat di Cambay, Gujarat. Ada pun pada batu nisan Sultan Malik al-Saleh di Aceh.
    Fakta lainnya tulisan Marcopolo pedagang dari Venesia, yang menyatakan pernah singgah di Perlak (Peureula) pada tahun 1929 dan mendapati banyak yang Islam. Dan teori ini menyatakan bahwa datangnya pedagang Gujarat ke Indonesia pada abad ke-13.
   Itulah ilmu yang saya dapatkan mengenai sejarah masuknya agama Islam ke Indonesia dengan teori Gujarat, semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan pembaca. adi teori Gujarat ini adalah teori dimana masuknya Islam ke Indonesia melalui para pedagang yang berlayar dari Gujarat ke Indonesia. Para pedagang yang beragama Islam, melakukan transaksi dengan warga Indonesia. Kemudian terjadi akulturasi, dimana warga Indonesia merasa tertarik dan pedagang Gujarat mengajarkan Islam kepada mereka. Dan akhirnya  agama Islam tersebar dan dapat diterima oleh warga Indonesia. 
   Fakta-fakta apabila teori Gujarat ini benar dapat ditemukan pada batu nisan yang terdapat di Pasai, salah satunya batu nisan yang terdapat di makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik dan juga terdapat di Jawa Timur, ternyata sama bentuknya dengan batu nisan yang terdapat di Cambay, Gujarat. Ada pun pada batu nisan Sultan Malik al-Saleh di Aceh.
   Fakta lainnya tulisan Marcopolo pedagang dari Venesia, yang menyatakan pernah singgah di Perlak (Peureula) pada tahun 1929 dan mendapati banyak yang Islam. Dan teori ini menyatakan bahwa datangnya pedagang Gujarat ke Indonesia pada abad ke-13.
   Itulah ilmu yang saya dapatkan mengenai sejarah masuknya agama Islam ke Indonesia dengan teori Gujarat, semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan pembaca. 

Minggu, 04 Januari 2015

TRADISI BATAMAT

   Assalamuualaikum wr.wb.
   After long time busy with all my activity, finally I'm back to this Blog !
   This time, I will tell about my end of the year holiday.
   
   I spend my holiday in Banjarmasin, and Palangkaraya.
  Salah satu alasan Turfa' menghabiskan waktu liburan, terutama di Banjarmasin untuk melaksanakan tradisi yaitu di saat kita selesai membaca seluruh isi Al-Qur'an dari awal hingga akhir, akan di rayakan acara yang bernama "Betamat". Mungkin bukan hanya tradisi disini atau ada nama lain dari "Betamat".

   Berhubung sepupu Turfa' (bernama Mamay) baru selesai membaca Al-Qur'an, dan seluruh keluarga besar dapat berkumpul dan bersilahturahmi, maka di adakanlah acara Betamat di Banjarmasin. Bukan Turfa' juga baru selesai membaca isi Al-Qur'an, dari SD Alhamdulillah nih Turfa' sudah lancar membaca Al-Qur'an dan sudah berkali-kali tamat, namun baru sempat untuk melaksanakan tradisi "Betamat" ini.

   Acara "Betamat" yang dirayakan dapat dibilang sederhana, karena selain  tujuannya untuk bersyukur karena sudah tamat membaca Al-Qur'an dan akan selanjutnya akan terus membaca Al-Qur'an dan memahami isi dari Al-Qur'an, karena Al-Qur'an adalah pedoman hidup manusia. "Betamat" ini pun seperti acara reuni keluarga, kebetulan keluarga Turfa' dapat dibilang keluarga perantau, yang tidak mudah kami untuk bisa berkumpul bersama.

Turfa' (Kanan) dan Mamay (Kiri).
   Kami (Turfa' dan Mamay) di dandani sederhana, dan katanya baju dan atribut untuk betamat yang kami pakai itu turun temurun, walau sudah turun temurun namun warna dan kualitas nya masih bagus loh.

   Acara di buka oleh seorang Ustad yang memberikan kata pengantar dan hikmah yang di ambil dari betamat, yaitu disaat kami membaca dari surah Ad-Dhuha dan kembali membaca surah Al-Baqarah 1 - 5, hal itu dikarenakan, apabila kita sudah tamat membaca Al-Qur'an kita tidak berhenti begitu saja, kita harus terus menurus membaca Al-Qur'an. Bukan hanya membaca, namun juga memahami kandungan yang terdapat di dalam Al-Qur'an, sangat banyak ilmu yang bermanfaat bagi kita yang ada di dalam Al-Qur'an, yang membuat kita menjadi orang yang berilmu, karena Allah swt. mengharamkan seseorang untuk berbicara tanpa di dasarkan ilmu, seperti pepatah "tong kosong nyaring bunyinya".

   Setelah selesai pembacaan ayat suci Al-Qur'an, dilanjutkan dengan membaca doa bersama. Kemudian kami berkeliling mencium tangan orang-orang yang hadir di acara ini, terutama kedua orang tua kami, sebagai wujud restu dan doa' yang bagi kami kedepannya.

  Lalu dilanjutkan dengan memotong nasi tumpeng, dan mengisinya dengan lauk pauk yang telah di sediakan, kemudian menyuapi orang tua masing-masing.

                                               


      Turfa' lumayan merasa terharu dengan tradisi ini, karena tradisi ini sangat bermanfaat dan memiliki makna. Semoga tradisi ini dapat diteruskan secara turun temurun dan berkembang, tanpa memiliki unsur menyimpang terutama dalam agama. Aamiin.