Minggu, 04 Januari 2015

TRADISI BATAMAT

   Assalamuualaikum wr.wb.
   After long time busy with all my activity, finally I'm back to this Blog !
   This time, I will tell about my end of the year holiday.
   
   I spend my holiday in Banjarmasin, and Palangkaraya.
  Salah satu alasan Turfa' menghabiskan waktu liburan, terutama di Banjarmasin untuk melaksanakan tradisi yaitu di saat kita selesai membaca seluruh isi Al-Qur'an dari awal hingga akhir, akan di rayakan acara yang bernama "Betamat". Mungkin bukan hanya tradisi disini atau ada nama lain dari "Betamat".

   Berhubung sepupu Turfa' (bernama Mamay) baru selesai membaca Al-Qur'an, dan seluruh keluarga besar dapat berkumpul dan bersilahturahmi, maka di adakanlah acara Betamat di Banjarmasin. Bukan Turfa' juga baru selesai membaca isi Al-Qur'an, dari SD Alhamdulillah nih Turfa' sudah lancar membaca Al-Qur'an dan sudah berkali-kali tamat, namun baru sempat untuk melaksanakan tradisi "Betamat" ini.

   Acara "Betamat" yang dirayakan dapat dibilang sederhana, karena selain  tujuannya untuk bersyukur karena sudah tamat membaca Al-Qur'an dan akan selanjutnya akan terus membaca Al-Qur'an dan memahami isi dari Al-Qur'an, karena Al-Qur'an adalah pedoman hidup manusia. "Betamat" ini pun seperti acara reuni keluarga, kebetulan keluarga Turfa' dapat dibilang keluarga perantau, yang tidak mudah kami untuk bisa berkumpul bersama.

Turfa' (Kanan) dan Mamay (Kiri).
   Kami (Turfa' dan Mamay) di dandani sederhana, dan katanya baju dan atribut untuk betamat yang kami pakai itu turun temurun, walau sudah turun temurun namun warna dan kualitas nya masih bagus loh.

   Acara di buka oleh seorang Ustad yang memberikan kata pengantar dan hikmah yang di ambil dari betamat, yaitu disaat kami membaca dari surah Ad-Dhuha dan kembali membaca surah Al-Baqarah 1 - 5, hal itu dikarenakan, apabila kita sudah tamat membaca Al-Qur'an kita tidak berhenti begitu saja, kita harus terus menurus membaca Al-Qur'an. Bukan hanya membaca, namun juga memahami kandungan yang terdapat di dalam Al-Qur'an, sangat banyak ilmu yang bermanfaat bagi kita yang ada di dalam Al-Qur'an, yang membuat kita menjadi orang yang berilmu, karena Allah swt. mengharamkan seseorang untuk berbicara tanpa di dasarkan ilmu, seperti pepatah "tong kosong nyaring bunyinya".

   Setelah selesai pembacaan ayat suci Al-Qur'an, dilanjutkan dengan membaca doa bersama. Kemudian kami berkeliling mencium tangan orang-orang yang hadir di acara ini, terutama kedua orang tua kami, sebagai wujud restu dan doa' yang bagi kami kedepannya.

  Lalu dilanjutkan dengan memotong nasi tumpeng, dan mengisinya dengan lauk pauk yang telah di sediakan, kemudian menyuapi orang tua masing-masing.

                                               


      Turfa' lumayan merasa terharu dengan tradisi ini, karena tradisi ini sangat bermanfaat dan memiliki makna. Semoga tradisi ini dapat diteruskan secara turun temurun dan berkembang, tanpa memiliki unsur menyimpang terutama dalam agama. Aamiin.